Bahaya pacaran

Bahaya Pacaran Bagi Kaum Remaja
Kompilasi:  shofiyullah Alkahfi S.Pd M.si

Lebih lengkap tonton (rekomendasi saya)
Ust shomad
m.youtube.com/watch?v=cinL1CkA9hg

Tak dapat dipungkiri lagi bahwa kaum remaja lah yang paling rentan melakukan pacaran. Apalagi di akhir zaman ini, pacaran telah menjadi wabah yang hampir-hampir tak bisa dibendung lagi perkembangannya. Perkembangan teknologi yang semakin mutakhir telah mendobrak batas-batas pergaulan antara lelaki dan perempuan. Gadget yang canggih menjadi sarana paling efektif untuk memulai tindakan ini, sehingga tak aneh bila ada sebagian remaja yang malu bila tidak mempunyai pacar. Nauzubillah!

1. Pacaran menjadi awal terjadinya zina

Dalam al-Quran, Allah swt telah berfirman secara tegas untuk menhindari hal-hal yang bisa menjurus kepada perbuatan zina, dimana salah satunya adalah pacaran. Apalagi pacaran zaman sekarang, kalau tidak ada jalan-jalan rasanya kurang lengkap, kalau tidak berdua-duaan seolah tidak sah menjadi sepasang kekasih. Bila hal ini sudah dilakukan, besar kemungkinan akan terjerumus dalam perzinaan. Nauzubillah!

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al Isra’: 32)

2. Pacaran dapat merusak masa depan

Seorang manusia yang hidup di dunia haruslah mempunyai cita-cita dan harapan yang ingin diraih. Bila itu tidak ada, maka hilanglah warna dunia. Dunia akan lesu, dan untuk menjadi khalifah di muka bumi seperti yang ditegaskan oleh Allah SWT sulit diwujudkan.

Pacaran, seperti yang terlihat sekarang tak dapat dipungkiri lagi adalah salah satu faktor yang menghalangi manusia dari tercapainya cita-cita. Bagaimana tidak, seorang gadis atau pemuda yang berpacaran hanya memikirkan kekasihnya, bahkan lebih jauh mereka akan membuang waktu dengan bermain-main berdua.

Dalam kaca mata agama, jelas itu dosa. Sedangkan dalam kamus keberhasilan, itu jelas penghalang utama kemajuan. Memang ada juga seseorang yang termotivasi dengan kekasihnya sehingga berhasil meraih cita-cita yang mereka dambakan. Tetapi kebanyakan kisah seperti ini adalah mereka tidak pernah bertemu dengan kekasihnya, apalagi membuang waktu dengan jalan-jalan atau semisalnya. Yang mereka lakukan hanya memendam saja perasaan cintanya dalam dada, kemudian itu dijadikan sebagai api pembakar semangat untuk meraih cita-cita, ya itu memang ada. Tapi ada berapakah kisah seperti itu?

Mungkin kita berkilah, mereka banyak kok yang pacaran tapi lihat sekarang, mereka telah jadi dokter, telah jadi pembisnis, telah jadi ini dan itu. Ya, bisa jadi mereka sukses walaupun setiap hari mereka habiskan untuk melakukan hubungan haram, namun seandainya mereka fokus dalam menjalani pelajarannya, mungkin kesuksesan mereka tidak sama dengan sekarang, tetapi lebih cemerlang dan lain daripada yang lain.

Apalagi perempuan, bila mereka telah jatuh cinta, hampir bisa dipastikan mereka akan banyak membuang waktu pada hal yang sia-sia. Karena memang sudah sifatnya perempuan itu sensitif, bila telah mencintai sulit berpikir yang lain selain kekasihnya. Ini memang telah dibuktikan semenjak dahulu.

3. Menyia-nyiakan harta orang tua

Jika engkau mengatakan pacaran itu gratis, tidak akan ada manusia yang percaya. Pacaran membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Terus darimana semua biaya itu didapat? Jelas jawabannya orang tua. Karena kebanyakan orang yang pacaran adalah para remaja, dan biasanya remaja belum mempunyai apa-apa. Sangat sulit mendapatkan seseorang dengan usia di bawah 25 tahun yang sudah mapan hidupnya. Padahal dalam usia inilah seseorang rentan melakukan pacaran.

Tidak semua orang tua itu orang kaya, kebanyakan malah harus memeras keringat untuk mendapatkan sedikit jajan buat anaknya. Ada yang sebagian malah berusaha menahan keinginan dirinya sendiri demi sang buah hati, mereka rela memupuskan asa walau untuk meneguk minuman dingin penuh warna, demi anaknya di sana. Tapi apa yang dilakukan sang anak, mereka bukan mempergunakannya untuk belajar atau pada tempat semestinya, tapi malah berfoya-foya dengan pasangannya, atau malah sedang asik minum minuman segar dengan anak gadis orang.

Akhirnya, pacaran tidak hanya mengundang murka Allah taa'la, tetapi juga turut mengkhianati orang tua.

Memang ada orang tua yang merelakan anaknya pacaran, tapi itu sangat sedikit. Kalau pun ada, maka patut dicurigai anak itu pun kadang lahir dari hubungan pacaran orang tuanya. Bisa jadi mereka ingin mengulang kisah yang sama pada anaknya, karena orang tua yang waras dan berpendidikan tidak akan merelakan anaknya dinikmati secara percuma, atau tidak akan membiarkan anaknya menikmati sebelum waktunya.

4. Pacaran terbukti secara ilmiah berbahaya

Seperti biasa, segala sesuatu yang telah diperintahkan syara' untuk menjalani atau menjauhinya pasti tersembunyi hikmah di situ, yang pada akhirnya akan terbukti secara ilmiah. Seperti halnya berdua-duaan dengan yang bukan mahram, baru-baru ini, sebuah riset ilmiah telah membuktikan sendiri kebenarannya.

Para peneliti di Universitas Valencia menegaskan bahwa seorang laki laki yang berduaan dengan seorang wanita menjadi pemicu utama naiknya sekresi hormon kortisol.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Shofiyullah alkahfi alfiyah bab fail

Shofiyullah Alkahfi alfiyah bab maful mutlaq

Shofiyullah alkahfi alfiyah bab tanazu'