Pemuda hijrah

Copas tuntas dari detik.com

Rabu 31 Mei 2017, 16:25 WIB

Kala Anak-anak Muda Ngaji di Komunitas Pemuda Hijrah

Wisma Putra - detikNews

Foto: Kajian komunitas Gerakan Pemuda Hijrah (Wisma Putra/detikcom)

Bandung - Suatu malam di Masjid Alathiif. Jemaah dalam masjid itu duduk bersimpuh di karpet masjid. Wajah-wajahnya menyiratkan semangat muda dengan tampilan kekinian. 

Malam itu kajian diisi oleh Ustaz Hanan Ataki, yang tak kalah kekinian gayanya, mengenakan kaos oblong warna putih plus beanie alias kupluk di kepala. Tidak ada ruang sedikitpun tersisa di dalam masjid, selain di luar masjid. Para jemaah larut dalam setiap kata dan kalimat yang dilontarkam Ustaz Hanan Ataki. Kadang ketawa, kadang sedih menunduk dan meneteskan air mata, saat Ustaz Hanan memberikan siraman rohani. 

Foto: Kajian komunitas Gerakan Pemuda Hijrah (Wisma Putra/detikcom)

Itulah aktivitas kajian komunitas Gerakan Pemuda Hijrah. Berawal dari kajian di Masjid Al Lathiif, Bandung, Jawa Barat, sejumlah pemuda yang dulunya pernah bermasalah dengan kenakalan akhirnya memutuskan hijrah. Setelah mantap dengan jalan yang ditempuhnya, mereka berusaha mengajak pemuda-pemuda lain agar berubah.

Metoda yang digunakan tentu saja tidak bisa dengan cara biasa. Dakwahnya harus disesuaikan dengan berbagai hal yang digandrungi anak muda, misalnya media sosial. Mereka berkampanye di blog, akun Instagram, facebook sampai YouTube. Nama 'Shift' dipilih sebagai simbol gerakannya.

Bukan hanya berasal dari Kota Bandung, jemaah yang mengikuti kajian Gerakan Pemuda Hijrah berasal dari Kabupaten Bandung, Bandung Barat, Kota Cimahi dan kota-kota lainnya di Jawa Barat bahkan luar kota.

Salah satunya warga Garut, Riki Kurniawan (23). Riki ia mengikuti kajian Gerakan Pemuda Hijrah sudah lebih dari sekitar satu tahun lalu, ia berujar mengikuti kajian tersebut untuk meningkatkan kualitas iman dan ibadah.

Foto: Kajian komunitas Gerakan Pemuda Hijrah (Wisma Putra/detikcom)

"Satu tahun lebih saya ikuti kajian ini, sejak masih kuliah semester VII," kata Riki yang merupakan Alumni UIN SGD Bandung kepada detikcom, beberapa waktu lalu.

Menurut Riki, kajian yang dibahas komunitas Gerakan Pemuda Hijrah mudah dicerna dan bahasanya tidak berat. 

"Mudah dimengerti dalam setiap kajiannya, tidak kaku dalam penyampaian kajiannya jadi banyak digemari para pemuda (jemaah)," terangnya.

Selain itu materi yang disampaikan dalam kajian berisi seputar cerita kehidupan pemuda saat ini. "Terus muratalnya sangat menyentuh hati," tambahnya.

Begitupun Siti Nuraeni Agustia, warga Sukabumi mengatakan, sebelum mengikuti kajian Gerakan Pemuda Hijrah, ia mengetahuinnya dari video-video pendek yang diposting Ustaz Hanan Ataki di media sosial Instagram. 

Foto: Kajian komunitas Gerakan Pemuda Hijrah (Wisma Putra/detikcom)

"Iya saya tahunya dari Istagram Ustaz Hanan, mengikuti kajian sudah sekitar lima kali. Kekinian banget, jadi nggak boring lihatnya dan enak didengarnya," ujar Siti.

Jemaahnya adalah pemuda-pemudi, kajiannya asyik, susananya ramai dan cara penyampaian kajiannya kekinian membuatnya Gerakan Pemuda Hijrah mampu menarik perhatian anak muda berbondong-bondong untuk datang ke masjid.

Sebetulnya markas Pemuda Hijrah bertempat di Masjid Al-Lathiif. Namun karena jumlah jemaah yang membludak, terkadang kajian digelar di Masjid Trans Studio Bandung (TSB). 

"Jemaah sendiri setiap ta'lim hari Rabu di Masjid TSB mencapai 5-6 ribu orang. Karena di dalam tidak tertampung, halaman Ibis Hotel digunakan untuk duduk para jemaah dan menyaksikan kajian dengan menggunakan layar," kata salah satu pengurus Gerakan Pemuda Hijrah, Iqbal Nugraha kepada detikcom, beberapa waktu lalu.

"Mereka tertarik karena kajiannya anak muda banget, soft jadi sesuai lifestyle mereka. Tertariknya disitu," tutur Iqbal.

Hidupkan Masjid Al Lathiif

Foto: Lokasi Kajian komunitas Gerakan Pemuda Hijrah di Masjid Al Lathiif dan Masjid Trans Studio Bandung (Wisma Putra/detikcom)

Memasuki Ramadan, Gerakan Pemuda Hijrah ini semakin menghidupkan Masjid Al-Lathiif dengan membagikan 3.000 takjil gratis setiap hari. 

Selain itu ada juga kegiatan Ramadan Shift Weekend, kajian setiap Sabtu Sore sekitar Pukul 16.00-1730 WIB dan qiyamullail, sahur dan salat subuh berjemaah setiap minggu dini hari sekitar Pukul 02.00-05.00 WIB dan salat iktikaf di 10 hari terakhir di Ramadan.

Komunitas ini juga akan menggelar ngabuburit bareng dengan berbagai komunitas di antaranya Komunitas BMX, Skateboard, Hijabers dan lainnya. Komunitas ini membagikan jadwal kajiannya melalui situs pemudahijrah.com atau di instagram @pemudahijrah. (nwk/try)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Shofiyullah alkahfi alfiyah bab fail

Shofiyullah Alkahfi alfiyah bab maful mutlaq

Shofiyullah alkahfi alfiyah bab tanazu'