Shofiyullah Alkahfi alfiyah bab maful lah

Karya asli shofiyullah Alkahfi

المفعول له
(MAF’UL LAH)
و هُوَ الْمَصْدَرُ الْمُفْهِمُ عِلَّةَ الْمُشَارِكُ لِعَامِلِهِ  فِي الوَقْتِ وَ الفَاعِلِ تَحْقِيْقًا أو تَقْدِيْرًا
Yaitu mashdar yang memberikan kefahaman terhadap ma’na alasan terjadinya fiil yang sama dengan amilnya didalam waktu (zaman) dan failnya.

أَبَانَ تَعْلِيْلاً كَجُـدْ شُكْـــــرًا وَدِنْ ۞ يُنْصَبُ مَفْعُوْلاً  لَهُ الْمَصْــــدَرُ إِنْ
Mashdar dinashabkan sebagai Maf’ul Lah jika menjelaskan alasan, seperti contoh : جُدْ و دِنْ شُكْرًا
وَقْتًا وَفَاعِلاً وَإِنْ شَــرْطٌ فُقِــــــدْ ۞ وَهُوَ بِمَـا يَعْمَـــــلُ فِيْهِ مُتَّحِــــــدْ
Mshdar yang menjadi maful lah disyaratkan waktu dan failnya mashdar sama dengan amil yang beramal
Dan jika salah satu syarat tidak terpenuhi
مَعَ الشُّرُوْطِ كَلِزُهْــــدٍ  ذَا قَنِــــــعْ ۞ فَاجْرُرْهُ بِالْحَرْفِ وَ لَيْسَ يَمْتَنِــــعْ
Maka bacalah jar
Dan membaca jar pada mashdar yang memenuhi syarat untuk dijadikan maful lah tu hukumnya tidak tercegah
Seperti contoh : ذَا قَنِــــــعْ لِزُهْدٍ
وَالْعَكْسُ فيِ مَصْحُوْبِ أَلْ وَ أَنْشَدُوْا ۞ وَقَــــلَّ أَنْ يَصْحَبَهَـــــا الْمُجَــــــرَّدُ
Maful lah yang tidak bersamaan Al atau tidak diidhofahkan dihukumi qolil (sedikit) bersamaan dengan lam huruf jar dan dihukumu sebaliknya pada maful lah yang bersamaan dengan AL
وَلَوْ تَوَالَـتْ زُمَــــــرُ اْلأَعْـــــدَاءِ) ۞ (لاَ أَقْعُـدُ الْجُبْـــــنَ عَنِ الْهَيْجَــاءِ
Seperti contoh :
لاَ أَقْعُـدُ الْجُبْـــــنَ عَنِ الْهَيْجَــاءِ وَلَوْ تَوَالَـتْ زُمَــــــرُ اْلأَعْـــــدَاءِ

TERJEMAH TAQRIRAT  :
(أبان تعليلا) dan disyaratkan adanya mashdar berupa mashdar qolby dan bukan dari lafadznya fi’il
(بالحرف) yaitu dengan huruf Lam atau huruf lain yang berfaedah ta’lil, seperti :
و الأرضَ و ضَعَهَا للأنَامِ (الرحمن 10)
Dan allah telah meratakan bumi untuk makhluk(Nya)
Dan seperti :
و لا تَقْتُلُوا أوْلَادَكُمْ مِنْ إِمْلَاقٍ (الأنعام 151)
Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan
Dan seperti :
دَخَلَتْ إمْرَاءَةٌ النَّارَ فِي هِرَّةٍ
Wanita masuk neraka karena kucing
(المجرد) seperti contoh yang telah disebutkan
Dan yang paling banyak adalah : ذَا قَنِعَ زُهْدًا
(و العكس) dan dua perkara hukumnya sama dalam mudhof, seperti :          جئْتُ إبْتِغَاءَ الْخَيْرِ
             لإبْتِغَاءِ الْخَيْرِ       
saya datang karena mencari kebaikan


Dan contoh yang mashdar tidak tunggal dengan amilnya dalam waktu, seperti :
جِئْتُنِي الْيَوْمَ لِلْإِكْرَامِ غَدًا
Kamu datang padaku hari ini karena untuk memuliakan besok.

Dan contoh mashdar yang tidak tunggal dengan amilnya dalam fail adalah :
جَاءَ زَيْدٌ لِإِكْرَامِ عَمْرٍو لَهُ
Zaid datang karena umar memuliakannya



Keterangan :
PENGERTIAN MAF’UL LAH

أَبَانَ تَعْلِيْلاً كَجُـدْ شُكْـــــرًا وَدِنْ ۞ يُنْصَبُ مَفْعُوْلاً  لَهُ الْمَصْــــدَرُ إِنْ
Mashdar dinashabkan sebagai Maf’ul Lah jika menjelaskan alasan, seperti contoh : جُدْ و دِنْ شُكْرًا
وَقْتًا وَفَاعِلاً وَإِنْ شَــرْطٌ فُقِــــــدْ ۞ وَهُوَ بِمَـا يَعْمَـــــلُ فِيْهِ مُتَّحِــــــدْ
Mshdar yang menjadi maful lah disyaratkan waktu dan failnya mashdar sama dengan amil yang beramal
Dan jika salah satu syarat tidak terpenuhi
مَعَ الشُّرُوْطِ كَلِزُهْــــدٍ  ذَا قَنِــــــعْ ۞ فَاجْرُرْهُ بِالْحَرْفِ وَ لَيْسَ يَمْتَنِــــعْ
Maka bacalah jar
Dan membaca jar pada mashdar yang memenuhi syarat untuk dijadikan maful lah tu hukumnya tidak tercegah
Seperti contoh : ذَا قَنِــــــعْ لِزُهْدٍ

Pengertian maful lah
و هُوَ الْمَصْدَرُ الْمُفْهِمُ عِلَّةَ الْمُشَارِكُ لِعَامِلِهِ  فِي الوَقْتِ وَ الفَاعِلِ تَحْقِيْقًا أو تَقْدِيْرًا
Yaitu mashdar yang memberikan kefahaman terhadap ma’na alasan terjadinya fiil yang sama dengan amilnya didalam waktu (zaman) dan failnya.

Seperti contoh : جُدْ شُكْرًا دِنْ شُكْرًا 

Syarat maful lah dibaca nashob
Lafadz bisa dijadikan maful lah kalau memang memenuhi 5 syarat yaitu :
1. Berupa mashdar
Seperti contoh : جُدْ شُكْرًا  Dermawanlah karena bersyukur

Lafadz شكرا  adalah mashdar

Dan jika selain mashdar maka tidak boleh dan tidak boleh diucapkan : جئتُكَ للسَّمَنِ  saya datang kepadamu karena minyak
Dan wajib disertai dengan huruf jar للسمن

2. Mashdarnya qolby
Yaitu mashdar yang dilakukan dengan hati seperti contoh diatas
Dan tidak boleh mengucapkan : جئْتُكَ قِرَاءَةً لِلْعِلْمِ  saya datang kepadamu untuk menimba ilmu
Dan wajib disertai dengan huruf jar لقِرَاءَةِ العِلْمِ

3. Menjadi ilat (Alasan pekerjaan)
Yaitu alasan terjadinya pekerjaan yang dilakukan oleh fail maka tidak boleh mengucapkan :
جئتُكَ إِلَيْكَ إحْسَانًا
Karena sesuatu tidak bisa menjadi alasannya diri sendiri

4. Mahdar dan amilnya Sama dalam waktu
Maka tidak boleh mengucapkan
جئْتُكَ اليَوْمَ لِلْإِكْرَامِ غَدًا

Karena antara mashdar dan amilnya tidak sama dalam waktunya.

5. Mashdar dan amilnya sama dalam failnya
Maka tidak boleh mengucapkan
جاء زيدٌ لِإكْرَامِ عَمْرٍو لَهُ
Karena antara mashdar dan amilnya tidak sama dalam hal failnya.
Akan tetapi wajib disertai huruf jar لإكرامٍ

Apabila syarat – syarat diatas tidak terpenuhi maka wajib membaca jar dengan huruf jar yang mempunyai faedah ta’lil, yaitu lam ba’ atau min, seperti contoh :
1. Huruf lam
و الأرضَ وَضَعَهَا لِلْأنَامِ (الرحمن 10)
Bumi diciptakan karena manusia
Lafadz الأنام  bukan mashdar

2. Huruf min
و لا تقْتُلُوا أوْلَادَكُمْ مِنْ إمْلَاقٍ (الأنعام 151)
Jangankau bunuh anak anakmu karena alasan melarat

Karena إملاق  bukan mashdar qolby


Dan jika mashdar memenuhi semua syarat diatas maka tetap boleh dibaca jar dengan huruf jar, seperti contoh ذا قَنِعَ لِزُهْدٍ .


FAEDAH
 Maful mengiringi bab maful mutlaq karena maful lah kategori maful dan lebih dekat pada maful mutlaq sebab maful lah secra hakikat adalah mafulnya fail.

 Ulama’ berbeda pendapat mengenai amil yang menashobkan maful lah :
1. Menurut Imam sibawaih dan Imam farisy (dan ini adalah qoul shohih) yaitu keberadaan hadats yang mengindikasikan bisa menashobkan maful bih yang secara asal besertaan dengan huruf jar lam.
2. Menurut Ulama’ kufah : nahsobnya Ala mashdariyah
3. Menurut Imam Zujaj fiil yang tersimpan yang sama dengan mashdar.


 Tidak boleh membuang amilnya maful lah kecuali terdapat qorinah.

 Alamat maful lah ada dua
- Menjadi jawab dari pertanyaan لم فعلت؟
- Sah mengira-ngirakan lam ta’lil.

 Imam yunus adalah Imam yang tidak menyaratkan maful lah terdiri dari mashdar.

 Maful liajlih tidak boleh ditakror kecuali berupa athof bayan atau menjadi badal.

 Maful liajlih tidak wajib berupa isim nakiroh.

 Mashdar yang dita’wil juga tidak bisa menjadi maful lah.


KEADAAN MAFUL LAH
وَالْعَكْسُ فيِ مَصْحُوْبِ أَلْ وَ أَنْشَدُوْا ۞ وَقَــــلَّ أَنْ يَصْحَبَهَـــــا الْمُجَــــــرَّدُ
Maful lah yang tidak bersamaan Al atau tidak diidhofahkan dihukumi qolil (sedikit) bersamaan dengan lam huruf jar dan dihukumu sebaliknya pada maful lah yang bersamaan dengan AL
وَلَوْ تَوَالَـتْ زُمَــــــرُ اْلأَعْـــــدَاءِ) ۞ (لاَ أَقْعُـدُ الْجُبْـــــنَ عَنِ الْهَيْجَــاءِ
Seperti contoh :
لاَ أَقْعُـدُ الْجُبْـــــنَ عَنِ الْهَيْجَــاءِ وَلَوْ تَوَالَـتْ زُمَــــــرُ اْلأَعْـــــدَاءِ

Maful lah yang memenuhi syarat keadaannya dibagi menjadi tiga , yaitu :
1. Disepikan dari Al dan idhofah (Mujarrod)
Ketika mujarrod hukumnya yang paling banyak adalah dibaca nashob menjadi maful lah dan juga boleh dibaca jar dengan huruf jar akan tetapi hukumnya sedikit
Seperti contoh :
ضربْتُ إبْنِي تَأْدِيْبًا
Dan boleh diucapkan : ضربتُ إبْنِي للتَّأدِيْبِ

2. Bersama Al
Hukumnya yang paling banyak adalah dibaca jar dengan huruf jar Lam
Dan juga boleh dibaca nashob
Seperti contoh :
ضربْتُ إبْنِي لِلتَّأْدِيْبِ
Dan boleh nasob :
ضربْتُ إبْنِي التَّادِيبَ


3. Diidhofahkan
Hukumnya sama antara nashob dan dibaca jar dengan huruf lam,
Seperti contoh :
ضربْتُ إبْنِي تأدِيْبَهُ
ضربْتُ إبْنِي لِتأدِيْبِهِ

FAEDAH
 Mashdar qolbi adalah mashdar yang tercetak dari fiil fiil yang timbul dari indra hati seperti (mengagung-agungkan) dan (menghina).

 Mashdar yang disepikan dari idhofah dan al sedikit dibaca jar dikarenakan menyerupai pada hal dan tamyiz dari segi adanya penjelasan kenakirohannya sehingga hukum yang paling banyak adalah dibaca nashob.

 Mendahulukan maful lah atas amilnya diperbolehkan dengansyarat amilnya lafdzi  (bukan amil ma’nawi).

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Shofiyullah alkahfi alfiyah bab fail

Shofiyullah Alkahfi alfiyah bab maful mutlaq

Shofiyullah alkahfi alfiyah bab tanazu'