Shofiyullah alkahfi bab waqof alfiyah

Karya asli shofiyullah alkahfi
الوقف
(Waqof)
- Bab ini diletakkan setelah bab nasab karena terdapat kesamaan yaitu sama sama terdapat sesuatu perkara yang sebelumnya tidak ada dalam kalimah, yakni dalam nasab terdapat tambahan ya’ dan dalam waqof terdapat penggantian tanwin setelah fathah menjadi alif dan membuang tanwin ketika jatuh selain fathah.

- Waqof adalah
وَ الوَقْفُ لُغَةً الْحَبْسُ وَ إصْطِلَاحًا عَرَّفَ كَدِي بِقَوْلِهِ قَطْعُ النُّطْقِ عِنْدَ أَخِرِ الْكَلِمَةِ
Waqof secara bahasa adalah mencegah  dan secara istilah adalah memutus ucapan dalam akhir kalimah.

TERJEMAH TAQRIROT
وَقْـفًا وَتِلْـــــوَ غَيْرِ فَتْـــــحٍ نِاحْذِفَا ۞ تَنْـوِيْنًا نِإثْرَ فَتْحٍ نِاجْعَــــلْ أَلِـفَـــــا
Jadikanlah tanwin yang mengiringi fathah sebagai alif ketika tingkah waqof
Dan buanglah tanwin ketika mengiringi selain fathah.
صِلَـةَ غَيْـــــرِ الْفَتْحِ فيِ اْلإِضْمَــــارِ ۞ وَاحْذِفْ لِوَقْفٍ فيِ سِـوَى اضْطِرَارِ
Dan buanglah dalam keadaan waqof silahnya dhomir selain fathah diselain tingkah dhorurot.
فَأَلِـفًا فيِ الْوَقْــــفِ  نُوْنُهَـــــا قُلِـبْ ۞ وَأَشْـبَهَــــتْ إِذَنْ مُنَـوَّنًا نُصِـــــبْ
Dan lafadz إِذَنْ  menyerupai lafadz yang ditanwin dalam keadaan nashob maka nunnya diganti alif ketika tingkah fathah.
لَمْ يُنْصَبْ أَوْلىَ مِنْ ثُبُــــوْتٍ فَاعْلَمَا ۞ وَحَذْفُ يَا اْلمَنْقُوْصِ ذِي التَّنْوِيْنِ  مَا
Membuang ya’ manqush yang ditanwin selagi tidak dibaca nashob itu lebih utama dari pada menetapkannya.
نَحْوِ مُـرٍ لُــــزُوْمُ رَدِّ الْيَا اقْتُفـــــِيْ ۞ وَغَيْرُ ذِي التَّنْوِيْنِ بِالْعَكْسِ وَفـيِ
Dan selain ya’ manqush yang ditanwinkan hukumnya sebaliknya.
Dan dalam lafadz : مُرٍ  wajib mengembalikan ya’



TERJEMAH TAQRIRAT  :
(ألفا) seperti : رأَيْتُ زَيْدًا
(غير فتح) seperti : جاء زَيْدٌ  dan مررْتُ بِزَيْدٍ
(صلة) yaitu huruf yang timbul dalam lafadz ketika memanjangkan harokatnya dhomir seperti contoh : رَأَيْتُهُ  dan مررت بِهِ
(أولى) seperti qiroah :
وَلِكُلِّ قَوْمٍ هَادٍ (الرعد 7)
Dan bagi tiap tiap kaum ada orang yang memberi petunjuk

Atau qiroahnya Ibnu Kasir : هادِي
Berbeda ketika tingkah nashob karena  tanwinnya diganti  menjadi alif seperti contoh : رَأَيْتُ قَاضِيًا
(و غير ذي التنوين)
yang dibaca rofa’ seperti contoh : جاء القَاضِيْ
atau jar seperti contoh : مررت بالقَاضِيْ
adapun yang dibaca nashob maka sepertihalnya shohih yang tidak ditanwin seperti contoh : رأيت القَاضِيَ 
(نحو مر) dari bina’ manqush yang dibuang ain fiilnya maka diucapkan seperti : مُرِيْ  agar tidak terjadi banyak pembuangan.
(رائم التحرك) yaitu menyamarkan suara dengan harokat dhommah atau kasroh atau fathah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Shofiyullah alkahfi alfiyah bab fail

Shofiyullah Alkahfi alfiyah bab maful mutlaq

Shofiyullah alkahfi alfiyah bab tanazu'